34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 15-Jun-2025 17:10:06
Jakarta, 25 Maret 2025 - STIE Kasih Bangsa kembali menyelenggarakan kegiatan E-Seminar Nasional yang bertajuk “Multilevel Marketing & Problematikanya” pada hari Selasa, 25 Maret 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom ini bertujuan untuk memberikan edukasi seputar peluang dan tantangan dalam sistem pemasaran berjenjang (multilevel marketing/MLM) serta membedah berbagai isu etika, strategi, dan persepsi masyarakat terhadap model bisnis ini. Seminar diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat umum yang memiliki ketertarikan terhadap topik bisnis jaringan.
Kegiatan dimulai pukul 13.30 WIB dan dibuka oleh keynote speaker, Ir. A. Sigit Pramono Hadi, M.Si., dari STIE Kasih Bangsa. Dalam sambutannya, beliau menekankan perlunya pemahaman kritis terhadap model bisnis MLM yang sering menjadi perdebatan di masyarakat. Ia menyampaikan bahwa penting bagi generasi muda untuk mengenali praktik MLM secara objektif, memahami nilai tambahnya, namun juga waspada terhadap bentuk-bentuk penyimpangan yang sering disalahartikan sebagai kewirausahaan.
Sebagai narasumber pertama, Jimmy Tjoa yang merupakan seorang Business Owner dari Beauty World Academy & NetworkPreneur—membawakan materi berjudul “Multilevel Marketing dan Problematikanya”. Dalam paparannya, ia mengulas berbagai dinamika seputar praktik MLM di Indonesia, termasuk kesalahpahaman publik, stigma sosial, dan kendala regulasi. Ia menekankan bahwa meskipun MLM adalah sistem pemasaran yang sah, ketidaktepatan dalam pelaksanaan sering kali menciptakan citra negatif. Jimmy juga mengajak peserta untuk memahami perbedaan antara MLM yang profesional dengan skema piramida ilegal yang kerap merugikan masyarakat.
Narasumber kedua, Frans Budiardjo, yang merupakan pemilik Global Dreamer Enterprise, lebih lanjut mengupas tantangan dan strategi menjalankan bisnis jaringan secara etis. Ia membahas pentingnya membangun kepercayaan dengan calon mitra bisnis dan pelanggan melalui komunikasi yang jujur dan transparan. Frans juga menekankan perlunya pengelolaan sistem jaringan yang adil, serta pentingnya edukasi kepada anggota jaringan agar tidak terjebak dalam janji-janji imbal hasil yang tidak realistis.
Feliks Antonius, S.Farm., MM., dari PT Harmoni Dinamik Indonesia menjadi narasumber ketiga yang memaparkan materi tentang strategi pemasaran MLM di tahun 2025. Ia menjelaskan bagaimana perkembangan teknologi digital, media sosial, dan otomasi bisnis telah mengubah wajah industri MLM. Dalam analisisnya, Feliks menekankan bahwa pelaku MLM harus mampu beradaptasi dengan tren pemasaran digital dan mengutamakan nilai keberlanjutan serta akuntabilitas dalam membangun sistem yang sehat.
Acara ini dimoderatori oleh Sri Utami Nurhasanah, S.Pd., yang memandu jalannya seminar dengan baik dan mengarahkan sesi tanya jawab secara interaktif. Berbagai pertanyaan dari peserta membuktikan antusiasme tinggi terhadap topik yang diangkat, khususnya terkait aspek legalitas, transparansi pendapatan, dan etika dalam membangun jaringan pemasaran.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, STIE Kasih Bangsa berharap peserta dapat memahami lebih jauh tentang peluang dan risiko dalam MLM, serta mampu mengambil keputusan yang bijak ketika terlibat dalam dunia bisnis jaringan. Seminar ini sekaligus mempertegas peran institusi pendidikan tinggi dalam memberikan edukasi bisnis yang berimbang antara teori dan realita praktik di lapangan.