34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 29-May-2025 12:23:47
Jakarta, 13 Februari 2025 – STIE Kasih Bangsa, bekerja sama dengan Asosiasi Pengelola Jurnal Indonesia (APJI), Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen (LPKD), Asosiasi Riset Ekonomi dan Akuntansi Indonesia (AREAI), serta SIMOSTER, sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Kiat Startup Bertahan di Masa Sulit”. Acara ini berlangsung secara daring melalui platform Zoom pada Kamis, 13 Februari 2025, pukul 13.30 WIB – selesai.
Seminar ini dimoderatori oleh Sri Utami Nurhasanah, S.Pd., dari STIE Kasih Bangsa, yang memandu jalannya diskusi dengan interaktif. Sementara itu, keynote speaker dalam acara ini adalah Ruslaini, S.E., M.M. (CiQAR, STIE Kasih Bangsa), yang menyoroti pentingnya inovasi, manajemen keuangan, dan strategi investasi yang tepat dalam menjaga keberlanjutan startup.
Seminar ini menghadirkan dua pembicara berpengalaman dalam dunia startup, yaitu Suga Setyawan Jodiningrat dari Roleplay Studio Malang dan M. Ziaelfikar Albaba dari IndigoSpace Malang, yang membagikan wawasan mendalam mengenai strategi bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global, khususnya bagi startup yang masih dalam tahap berkembang.
Suga Setyawan Jodiningrat, sebagai pendiri Roleplay Studio, berbagi perjalanan panjang perusahaannya dari awal berdiri pada tahun 2014 hingga berkembang menjadi PT Roleplay Semesta. Ia menjelaskan bahwa perjalanan startup melalui beberapa fase penting, mulai dari fase awal sebagai tempat lahirnya ide-ide kreatif, hingga akhirnya menjadi entitas bisnis legal dengan jaringan klien internasional. Pada tahun 2020, Roleplay Studio bergabung dengan Special Economic Zone Singhasari, sebuah kawasan ekonomi kreatif yang mendukung pertumbuhan industri digital dan animasi.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa diferensiasi produk adalah kunci utama untuk tetap relevan di industri kreatif. Roleplay Studio telah mengembangkan berbagai produk mulai dari animasi, game, hingga merchandise yang dapat memberikan sumber pendapatan tambahan. Salah satu proyek unggulannya adalah Indekos, game pertama yang mereka kembangkan sebagai bentuk diversifikasi bisnis. Menurutnya, dengan memiliki portofolio produk yang kuat, sebuah perusahaan akan lebih mudah mendapatkan mitra dan klien potensial.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya tahap adaptasi bagi sebuah startup. Ada empat elemen utama yang perlu diperhatikan dalam menghadapi perubahan pasar: produk, merek, keuangan, dan strategi bisnis. Produk yang berkualitas akan meningkatkan daya tarik bagi mitra, sedangkan strategi branding yang baik akan menentukan arah perkembangan perusahaan. Namun, faktor yang paling krusial dalam pengambilan keputusan adalah keuangan. Menurutnya, banyak startup gagal bukan karena kurangnya inovasi, tetapi karena pengelolaan keuangan yang buruk. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menggabungkan semua elemen ini dalam strategi bisnis yang matang.
Di akhir sesi, ia membagikan prinsip utama yang selalu dipegang oleh Roleplay Studio dalam menghadapi tantangan industri: terus mencoba, berkomitmen, dan berpikir cerdas. Menurutnya, perjalanan startup tidak akan pernah selesai karena selalu ada tantangan baru yang harus dihadapi. Namun, dengan pola pikir yang adaptif dan strategi bisnis yang solid, startup dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
Sesi berikutnya diisi oleh M. Ziaelfikar Albaba dari IndigoSpace Malang, yang membawakan materi berjudul “Kiat Startup dalam Mempertahankan Eksistensi dalam Mode Survive di Tengah Ketidakpastian Krisis Global”. Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa startup saat ini beroperasi di tengah dunia yang penuh dengan ketidakpastian, mulai dari krisis ekonomi global, perubahan kebijakan pemerintah, hingga fluktuasi pasar dan disrupsi teknologi. Kondisi ini berdampak signifikan bagi startup yang umumnya memiliki sumber daya terbatas, sehingga mereka harus mengadopsi strategi Survive Mode untuk bertahan.
Ziaelfikar menjelaskan bahwa Survive Mode adalah strategi yang menuntut pengambilan keputusan sulit, seperti pemotongan biaya, perubahan fokus bisnis, dan penyesuaian strategi. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah memastikan bisnis tetap berjalan hingga kondisi membaik. Ia menyoroti bahwa ada beberapa strategi kunci yang dapat dilakukan startup agar tetap bertahan.
Salah satu strategi utama adalah fokus pada cash flow dan profitabilitas. Startup harus memantau arus kas secara rutin, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan mencari sumber pendanaan alternatif agar tetap bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya inovasi produk dan layanan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan pasar. Startup harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi serta mengembangkan solusi yang relevan dan memiliki nilai tambah di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Ia juga menyoroti pentingnya digitalisasi bisnis. Dengan memanfaatkan teknologi, startup bisa meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, serta memperluas jangkauan pasar melalui pemasaran digital. Penggunaan AI, analitik data, dan pemasaran berbasis digital dapat membantu startup dalam mengambil keputusan berbasis data yang lebih akurat dan efektif.
Selain itu, Ziaelfikar menekankan bahwa membangun jaringan dan kolaborasi dengan stakeholder lain merupakan strategi yang sangat penting dalam masa sulit. Startup yang mampu menjalin hubungan dengan bisnis lain dapat berbagi sumber daya dan pengetahuan, membuka peluang baru, serta mendapatkan dukungan dalam menghadapi tantangan yang ada. Ia juga mengingatkan bahwa pengambilan keputusan berbasis data dan analitik pelanggan dapat membantu startup tetap relevan dan berorientasi pada kebutuhan pasar.
Di akhir paparannya, ia membagikan beberapa prinsip yang harus dipegang oleh startup untuk tetap bertahan, yakni scenario planning, diversifikasi bisnis, networking, serta memanfaatkan peluang dari perubahan tren global. Ia mengajak peserta untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar, karena startup yang mampu bertahan di tengah krisis adalah startup yang memiliki fleksibilitas tinggi, berorientasi pada solusi, serta mampu membaca peluang dengan cepat.
Seminar ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, pelaku bisnis startup, dan akademisi. Dengan dukungan dari APJI, LPKD, AREAI, dan SIMOSTER, seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi perkembangan ekosistem startup di Indonesia. Para peserta mendapatkan wawasan berharga mengenai bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia bisnis digital yang terus berkembang.
Acara ini membuktikan bahwa meskipun tantangan besar dihadapi oleh para pelaku startup, dengan strategi yang tepat dan kesiapan dalam beradaptasi, peluang untuk sukses tetap terbuka lebar. Beritakampusku akan terus memberikan informasi terkini mengenai seminar dan diskusi seputar bisnis serta inovasi di dunia digital. Nantikan seminar inspiratif lainnya!