34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 13-May-2025 12:17:37
Batu, 2024 – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang berhasil mendorong kemandirian petani di Desa Oro-Oro Ombo yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun anggaran 2024. Program yang dilaksanakan di Area Model Konservasi dan Edukasi (AMKE) yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman sejak 2018 ini memiliki potensi besar namun belum sepenuhnya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.
Tim PKM, yang dipimpin oleh Dr. Nur Ida Iriani, MM, bersama anggota tim Dr. Zuhdi Ma’sum, ST., MT dan Tirta Yoga, SP., MP serta mahasiswa yaitu Gregorius Ceme dan Apria Fransiska, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi pengelola KTH Panderman dalam pengelolaan lahan sereh merah. Meski tanaman sereh merah dikenal sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi untuk kemandirian ekonomi petani lokal namun masih banyak kendala yang harus dihadapi, mulai dari penurunan luas lahan yang semakin lama semakin menurun hingga kualitas produksi yang dihasilkan yaitu minyak atsiri belum optimal.
Transformasi Produksi Melalui Inovasi Teknologi
Gambar. Pemberian Mesin Destilasi Model Baru
Melalui program PKM, Tim Pengabdian memfokuskan pada upaya peningkatan aspek teknis produksi dengan memperkenalkan inovasi teknologi. Pemberian alat teknologi berupa mesin destilasi dengan model baru dirancang untuk dapat meningkatkan efisiensi penyulingan minyak atsiri, menekan biaya (cost) pada saat proses pemurnian minyak dengan teknologi pemisahan minyak dan air. Mesin ini mampu meningkatkan kapasitas produksi dari 10 kg dalam 3 jam menjadi 12 kg dalam 2 jam, dengan volume minyak yang dihasilkan meningkat dua kali lipat yang semula dari 45 ml untuk sekali proses menjadi 100 ml per sekali proses.
Selain itu, pemberian alat mesin pencacah dan rak pengeringan mampu mempercepat proses pengolahan bahan baku yaitu sereh merah. Proses pencacahan sereh merah menjadi potongan kecil dan rak pengering untuk memisahkan antara kotoran dan daun sereh merah mampu meningkatkan kualitas kemurnian minyak atsiri yang dihasilkan dari proses penyulingan. Dengan inovasi dan teknologi yang diberikan tidak hanya memberikan peningkatan kapasitas produksi tetapi juga meningkatkan kualitas minyak atsiri yang dihasilkan, langka ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan daya saing produk di pasar.
Pemasaran yang lebih Efektif dan Profesional
Gambar. Pelatihan Pemasaran secara offline dan online
Pemasaran produk minyak atsiri yang dilakukan pengelola KTH masih berupa penjulan secara personal,yaitu mulut ke mulut. Tim PKM berinisiatif memberikan pelatihan untuk aspek pemasaran untuk lebih efektif memalui strategi pemasaran offline dan online. Pengenalan pemasaran secara digital seperti penggunaan platform media sosial (Instagram, Facebook, WhatsApp Business), dan pelatihan desain kemasan yang menarik informatif dilakukan, hasil yang diperoleh dari pelatihan yaitu adanya peningkatan penjualan.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi teknologi dan peningkatan keterampilan dapat memberdayakan masyarakat petani lokal. Ketua tim, Dr. Nur Ida Iriani, MM, menekankan bahwa program ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi lokal secara optimal, dengan memberikan solusi yang praktis dan berkelanjutan bagi para petani. “Dengan teknologi yang lebih baik dan pemasaran yang lebih efektif, petani kini memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan model usaha yang lebih mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kedepan, program ini diharapkan dapat menjadi insipirasi bagi pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal di daerah lain meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ekonomi lokal.