34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 17-Nov-2025 4:43:58
Semarang – Tanaman obat keluarga (TOGA) yang selama ini hanya menjadi hiasan pekarangan atau bumbu dapur, kini disulap menjadi minuman rempah sehat yang mampu meningkatkan imunitas sekaligus membuka peluang usaha. Program Pengabdian Masyarakat Pemula dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi ini melibatkan 20 ibu-ibu anggota PKK RT 02 RW 04 Perumahan Green Semesta, Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Program bernama "HerbaNomics: Peluang Housewife Creative Wirausaha dalam Eksplorasi Minuman Rempah untuk Meningkatkan Imunitas" berlangsung selama 6 bulan dan mengajarkan cara mengolah TOGA seperti jahe, kencur, kunyit, bunga telang, serai, dan pandan menjadi lima varian minuman: Creamy Beras Kencur, Bubble Gum Rempah, Es Telang Coco, Jahe Latte, dan Sarabba Latte. Kelima produk ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya antioksidan dan fitokimia yang baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Selama ini tanaman TOGA di rumah hanya kami pakai untuk masak. Sekarang kami tahu cara mengolahnya jadi minuman yang enak, sehat, dan bisa dijual," kata Trining Kusumastuti, ketua PKK RT 02 RW 04 yang juga menjadi peserta program.
Hasil evaluasi program menunjukkan peningkatan signifikan. Pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat rata-rata 93% berdasarkan hasil pre-test dan post-test. Sebanyak 80% peserta mampu membuat minimal tiga varian produk secara mandiri dengan kualitas yang layak jual. Sementara itu, 75% peserta menyatakan berminat serius melanjutkan usaha, dan lima peserta sudah mulai menjual produk ke tetangga dan kerabat.
Dr. Krisnawati Setyaningrum N, S.TP, M.M ketua pelaksana program PMP, menjelaskan bahwa pemilihan TOGA sebagai bahan baku karena tanaman ini sudah dibudidayakan warga sejak empat tahun lalu namun belum dimanfaatkan secara optimal.
"Kami ingin membantu ibu-ibu mengoptimalkan potensi yang sudah ada di lingkungan mereka. TOGA kaya manfaat untuk kesehatan, terutama untuk meningkatkan imunitas, jadi sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini," jelasnya.
Program ini didukung oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi melalui skema Pengabdian kepada Masyarakat Pemula tahun 2025. Tim pelaksana berharap program ini bisa menjadi contoh pemberdayaan ekonomi perempuan berbasis potensi lokal yang dapat direplikasi di wilayah lain. Dengan memanfaatkan tanaman yang sudah ada, ibu-ibu rumah tangga dapat menghasilkan produk sehat yang bernilai ekonomi tinggi tanpa memerlukan modal besar.