34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 04-Oct-2025 5:44:19
PARITAS, KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH DAN KUALITAS TIDUR DENGAN RISIKO
ANEMIA PADA IBU HAMIL
Rima Alfira A. Usman1*, Masfufah2, Nurdiana3
1-3 Universitas Widya Nusantara
Jl. Untad 1, Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Korespondensi penulis: penulis.pertama@email.com
Abstract. Anemia is a condition characterized by insufficient red blood cells in the body. Anemia during pregnancy is generally influenced by physiological changes, gestational age, and the health of the pregnant. This study aims to determine the relatiomship between parity, compliance with iron supplement consumption, and sleep quzlity with the risk of anemia in pregnant women. This quantitative study ulilized a cross-sectional design, involving a sampel of 40 pregnant women in their second and third trimesters. Primary data were collected using questionnaires. Based on the chi-square statistical test, it was found that a portion of pregnant women at the Taweali Health Center experienced anemia. The relationship between parity and anemia risk in pregnant women yielded a p-value of 0.001 (p < 0.05). compliance with iron supplement consumption and anemia risk showed a p-value of 0.000 (p < 0.05). sleep quality in relation to anemia risk also resulted in a p-value of 0.000 (p < 0.05). therefore,, the b null hypothesis (H0) is rejected, and the alternative hypothesis (Ha) is accepted.
Keywords: Anemia, Compliance, Sleep Quality, Parity
Abstrak. Anemia merupakan sel darah merah dalam darah kurang cukup yang dibutuhkan oleh tubuh. Anemia pada kehamilan umumnya dipengaruhi oleh fisiologis selama hamil, usia kehamilan dan keadaan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan paritas, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dan kualitas tidur dengan resiko anemia pada ibu hamil. Jenis penelitian kuantitatif dengan cross sctional, jumlah sampel sebanyak 40 ibu hamil trimester 2 dan 3. Pengumpulan data yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil uji statistik chi- square di dapatkan hasil p value sebagian ibu hamil di Puskesmas Tawaeli mengalami anemia. Paritas dengan resiko anemia pada ibu hamil di dapatkan hasil p valeu adalah 0,001 dengan nilai p value <0,05, kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan resiko anemia pada ibu hamil didapatkan hasil p valeu adalah 0,000 dengan nilai p value < 0,05, kualitas tidur dengan resiko anemia pada ibu hamil didapatkan hasil p-valeu adalah 0,000 dengan nilai p valeu < 0,05. Maka Ho di tolak dan Ha diterima.
Kata kunci: Anemia, Kepatuhan, Kualitas tidur, Paritas
Anemia merupakan sel darah merah dalam darah kurang cukup yang dibutuhkan oleh tubuh. Anemia pada kehamilan umumnya dipengaruhi oleh fisiologis selama hamil, usia kehamilan dan keadaan ibu hamil (Sari et al., 2021). Anemia pada ibu hamil dapat membahayakan ibu ataupun janin yang dikandung, sehingga anemia dalam kehamilan disebut “potential denger to mother and child”. Akibat yang terjadi apabila ibu hamil mengalami anemia dapat terjadi keguguran, terhambatnya tumbuh kembang janin, dan pendarahan (Gusnidarsih, 2020). Menurut laporan WHO tahun 2021, Persentase kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2015 hingga 2019, dari 42,1% menjadi 44,2% (WHO, 2021). Sedangkan berdasarkan data SKI 2023, prevalensi anemia pada ibu hamil menurun menjadi 27,7% dengan prevalensi tertinggi pada usia 35-45 tahun (SKI, 2023).
Berdasarkan data ibu hamil yang mengalami anemia di Kota Palu tahun 2022 yaitu sebanyak 616 kasus, ibu hamil yang mengalami anemia di Kota Palu tertinggi yaitu Puskesmas Birobuli sebanyak 111 kasus, Puskesmas Tawaeli sebanyak 84 kasus dan Puskesmas Mabelopura sebanyak 72 kasus (Dinkes Kota Palu, 2022). Presentasi ibu hamil anemia sebesar 19,4% pada bulan Juli 2024 (Puskesmas Tawaeli, 2024). Anemia yang paling sering dijumpai pada masa kehamilan adalah anemia defisiensi besi, akibat kekurangan zat besi dalam makanan, rendahnya penyerapan dan tingginya kebutuhan zat besi pada masa kehamilan trimester II dan III (Nadia et al., 2022).
Ibu hamil mempunyai risiko yang tinggi untuk mengalami anemia defisiensi zat besi. Jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh ibu hamil jauh lebih besar dibandingkan dengan wanita tidak hamil. Pada waktu mulai menginjak trimester II terdapat ekspansi pertambahan massa sel darah merah sampai pada akhir trimester III (Hidayanti & Rahfiludin, 2020). Hal ini berkaitan dengan kondisi biologis seorang ibu dengan asupan zat besi, sehingga paritas ibu yang melahirkan seringkali berisiko mengalami anemia akibat rendahnya simpanan zat besi setelah melahirkan (Aulia & Purwati, 2022).
Paritas merupakan keadaan wanita berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan. Paritas anak kedua dan anak ketiga merupakan paritas paling aman. Sedangkan paritas tinggi anak ke satu dan lebih dari 3 anak, dikarenakan berisiko terhadap kematian internal (Yurianti et al., 2020). Paritas faktor penting dalam menentukan kejadian anemia ibu selama kehamilan. Ibu membutuhkan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membutuhkan sel darah merah janin. Apabila persedian cadangan zat besi kurang mengakibatkan semakin banyak kehilangan zat besi yang menyebabkan anemia (Ratih et al., 2023). Kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilan sulit dipenuhi hanya dengan makanan saja, pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan salah satu program yang tepat untuk pencegahan anemia seperti pemberian TTD yang dianjurkan untuk dikonsumsi minimal 90 tablet selama masa kehamilan (Kemenkes RI, 2020).
Suplementasi zat besi adalah pemberian zat besi folat yang berbentuk tablet. Tiap tablet 200 mg ferro sulfat dan 0,25 mg asam folat, diberikan oleh pemerintah kepada ibu hamil untuk mengatasi anemia gizi besi. Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang yaitu memasuki usia kehamilan 16 minggu atau trimester II, dikonsumsi satu tablet sehari selama selama kehamilan (Wati, 2019) Kecakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah 90 tablet tahun 2023 selama kehamilan masih dibawah target nasional, yaitu sekitar 90,4% dari target yang ditetapkan sebesar 95%. Untuk Provinsi Sulawesi Tengah, pencapaian ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah yaitu 99,6% (SKI, 2023). Sedangkan pada Kota Palu tahun 2023 yaitu 75% dari 14 puskesmas di Kota Palu yang melaksanakan program Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil (Profil Kesehatan, 2023).
Faktor lain yang menjadi penyebab anemia ialah kualitas tidur ibu hamil. Gangguan tidur yang menyebabkan anemia pada ibu hamil. Semakin tua usia kehamilan, ibu hamil akan mengalami gangguan tidur. Tidur merupakan salah satu aktivitas dalam keseharian kita. Kebutuhan tidur tiap – tiap orang pun berbeda – beda termasuk ketika hamil. Durasi tidur yang pendek atau kurang akan memberikan dampak buruk bagi tubuh. Hal ini dikarenakan pada saat tidur akan mengalami suatu gangguan diantaranya pembentukan hemoglobin yang terganggu sehingga kadarnya menjadi rendah dari nilai normal (Garno et al., 2020).
Kualitas tidur yang tidak baik merupakan salah satu masalah yang ditimbulkan dari gangguan kenyamanan selama kehamilan yang dialami oleh ibu. Pada trimester II dan III ketidaknyamanan selama kehamilan seperti sering buang air kecil dan membesarnya uterus, sehigga ibu hamil dengan kualitas tidur yang tidak baik akan beresiko mengalami anemia (Sihombing, 2020).
Anemia adalah suatu kondisi dimana sel darah merah tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Kebutuhan tubuh ini bervariasi dari orang ke orang dan mungkin dipengaruhi oleh jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, perilaku merokok dan kehamilan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendefinisikan anemia sebagai suatu kondisi dimana kadar Hb <11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, serta kadar Hb <10,5 gr/dl pada trimester kedua , dan normal Hb 11 gr/dl (Kemenkes, 2022). Sedangkan dalam keadaan sehat pada wanita usia subur, kadar normal hemoglobin yaitu 12-15 g/dl (Siloam Hospitals, 2024)
Ibu hamil yang mengalami anemia dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak yang ada didalam kandunganya, termasuk peningkatan risiko berat badan lahir rendah, keguguran dan kelahiran prematur serta kematian ibu dan bayi. Ibu hami dengan anemia memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR (Nadia et al., 2022).
Dampak negatif anemia defisiensi besi pada ibu hamil juga dapat terjadi pada outcome kehamilan, yaitu bayi baru lahir dengan hambatan pertumbuhhan intrauterin (IUGR), kelahiran prematur dan keguguran serta berat badan lahir rendah (BBLR) (Mirnawati et al., 2022).
Resiko paritas tinggi dapat membahayakan si janin maupun ibu dan pendarahan postpartum, karena terlalu sering melahirkan menyebabkan rahim semakin lemah mengakibatkan ibu mengalami komplikasi saat kehamilan maupun persalinan (Rahim dan Hengky, 2020). Selain itu kehamilan yang berulang dan melahirkana akan kehilangan zat besi, hal ini dikarenakan selama kehamilan Wanita menggunakan Cadangan zat besi yang ada didalam tubuhnya. Peningkatan kebutuhan zat besi pada janin menjadi penyebab yang paling sering terjadi pada anemia defisiensi besi.
Wanita dengan paritas tinggi berisiko mengalami atonia uteri, yang dapat menyebabkan perdarahan pasca melahirkan jika tidak ditangani dengan baik. Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia dan merupakan penyebab penting kesakitan ibu yang parah di negara-negara berpendapatan tinggi (Sari et al., 2022).
Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah darah dapat dilihat dari ketidakpatuhan ibu untuk meminum suplemen besi secara teratur sesuai anjuran petugas kesehatan. Ketentuan cara mengonsumsi tablet tambah darah, dan frekuensi mengonsumsi tablet tambah darah per hari juga dapat memengaruhi kepatuhan dalam mengkosumsi tablet tambah darah. Tablet Tambah darah (TTD) merupakan suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0.25 asam folat. Tablet tambah darah dikonsumsi secara rutin untuk membentuk cadangan besi, sel darah merah serta untuk memenuhi kebutuhan janin pada ibu hamil (Setyobudihono et al., 2019)
Kehamilan terbagi menjadi tiga trimester. Memasuki trimester tiga atau bertambahnya usia kehamilan, keluhan ibu secara fisik maupun mental serta keluhan penyakit yang diderita ibu semakin meningkat. Sehingga berdampak buruk pada kualitas tidur ibu hamil (Gultom et al., 2020).
Kualitas tidur pada ibu hamil sebagian besar mengalami kualitas tidur buruk, kebanyakkan ibu hamil sulit untuk memulai tidur dan sering terbangun pada malam hari diakibatkan gangguan yang terjadi yang membuat ibu terbangun dari tidurnya (Rustikayanti et al., 2020).
Penelitian digunakan pada penelitian ini merupakan cross sectional yang merupakan salah satu jenis rancangan penelitian yang bersifat analitik dan masuk jenis rancangan observasional. Penelitian dilakukan untuk mengobservasi variable dependen yaitu risiko anemia pada ibu hamil, variabel independent adalah paritas, kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah dan kualitas tidur di Puskesmas Tawaaeli.
Teknik yang digunakan dalam sampel yaitu teknik non probability sampling. Penelitian ini menggunakan teknik yang berjenis purposive sampling merupakan Teknik pennentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Artinya, pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan atau kriteria insklusi dan eksklusi tertentu yang telah dirimuskan terlebih dahulu oleh peneliti (Sugiyono, 2018).
Cara mengumpulkan data pada penelitian ini adalah melakukan wawancara dan ibu hamil mengisi kuesioner yang sudah disediahkan. Jenis data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua jenis yaitu data primer: diperoleh dari wawancara serta mengisi kuesioner terkait kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah pada ibu hamil, sekunder : Data sekunder diperoleh dari data buku Kesehatan ibu dan anak (KIA). Data sekunder yang dikumpulkan merupakan data ibu hamil yang terdaftar di Wilayah Puskesmas Tawaeli.
Analisis data mengunakan dua analisis yaitu univariat dilakukan untuk mengetahui Gambaran frekuensi tiap masing-masing variable, analisis brivariat Melalui uji chi square akan diperoleh nilai taraf signifikan (p value) dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan kemaknaan sebesar 0,05.
Analisis Univariat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur, Usia Kehamilan, Perkerjaan, Pendidikan (ƒ=40)
Variabel |
Frekuensi (n) |
Persentase (%) |
Umur Ibu (Tahun) |
|
|
15-30 Tahun |
34 |
85,0 |
31-40 Tahun |
6 |
15,0 |
Usia Kehamilan |
|
|
Trimester 2 |
22 |
55,0 |
Trimester 3 |
18 |
45,0 |
Pekerjaan |
|
|
PNS |
2 |
5,0 |
Honorer |
5 |
12,5 |
Pegawai Swasta |
2 |
5,0 |
IRT |
31 |
77,5 |
Pendidikan Terakhir |
|
|
Pendidikan Dasar |
30 |
75,0 |
Pendidikan Tinggi |
10 |
25,0 |
Sumber data primer 2024
Pada tabel 1 menunjukkan bahwa persentase umur responden yang paling banyak adalah umur 15-30 tahun yaitu sebanyak 34 orang, persentase usia kehamilan responden yang paling banyak adalah usia kehamilan Trimester 2 yaitu sebanyak 22 orang, persentase pekerjaan responden yang paling banyak adalah kategori IRT yaitu sebanyak 31 orang, dan persentase pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah kategori Pendidikan dasar yaitu sebanyak 30 orang.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Persentase variabel yang diteliti
Variabel |
Frekuensi (n) |
Persentase (%) |
Kualitas Tidur |
|
|
Baik |
17 |
42,5 |
Buruk |
23 |
57,5 |
Paritas |
|
|
Tidak Berisiko |
18 |
45,0 |
Berisiko |
22 |
55,0 |
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah |
|
|
Patuh |
15 |
37,5 |
Tidak patuh |
25 |
62,5 |
Kejadian Anemia |
|
|
Normal |
18 |
45,0 |
Rendah |
22 |
55,0 |
Sumber data primer 2024
Pada tabel 2 menunjukkan bahwa persentase kualitas tidur responden yang paling banyak adalah kategori buruk yaitu sebanyak 23 orang, paritas yang paling banyak adalah Kategori berisiko yaitu sebanyak 22 orang, persentase kepatuhan konsumsi tablet tambah darah yang paling banyak adalah kategori tidak patuh yaitu sebanyak 25 orang, dan persentase kejadian anemia yang paling banyak adalah kategori rendah yaitu sebanyak 22 orang.
Analisis Bivariat
Paritas |
Kejadian Anemia |
Total |
p-value |
||||
Normal |
Tidak Normal |
||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Tidak Berisiko |
14 |
77,8 |
4 |
22,2 |
18 |
100 |
0,001 |
Berisiko |
4 |
18,2 |
18 |
81,8 |
22 |
100 |
|
Total |
18 |
45 |
22 |
55 |
40 |
100 |
|
Tabel 4.3 Hubungan Paritas Dengan Resiko kejadian Anemia Pada Ibu Hamil (ƒ=40)
Sumber : Data Primer, 2024
Pada tabel 3 Menunjukkan ibu hamil yang mengalami paritas tidak berisiko dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 14 orang, dan tidak normal 4 orang. Sedangkan ibu hamil yang mengalami paritas berisiko dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 4 orang, dan tidak normal 18 orang. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square di dapatkan hasil p-value adalah 0,001. Nilai p-value < 0,05, Maka Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara paritas dengan resiko kejadian anemia pada ibu hamil.
Tabel 4 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil (ƒ=40)
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah |
Kejadian Anemia |
Total |
p-value |
||||
Normal |
Tidak Normal |
||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Patuh |
13 |
86,7 |
2 |
13,3 |
15 |
100 |
0,000 |
Tidak Patuh |
5 |
20 |
20 |
80 |
25 |
100 |
|
Total |
18 |
45 |
22 |
55 |
40 |
100 |
|
Sumber data primer 2024
Pada tabel 4 Menunjukkan ibu hamil yang patuh konsumsu tablet tambah darah dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 13, dan tidak normal 2 orang. Sedangkan ibu hamil yang tidak patuh konsumsi tablet tambah darah dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 5 orang, dan tidak normal yaitu sebanyak 20 orang.Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square di dapatkan hasil p-value adalah 0,000. Nilai p-value < 0,05, Maka Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah dengan resiko kejadian anemia pada ibu hamil.
Tabel 5 Hubungan Kualitas Tidur Dengan Resiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil (ƒ=40)
Kualitas Tidur |
Kejadian Anemia |
Total |
p-value |
||||
Normal |
Tidak Normal |
||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
||
Baik |
14 |
82,4 |
3 |
17,6 |
17 |
100 |
0,000 |
Buruk |
4 |
17,4 |
19 |
82,6 |
23 |
100 |
|
Total |
18 |
45 |
22 |
55 |
40 |
100 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber data primer 2024
Pada tabel 5 menunjukkan ibu hamil yang mengalami kualitas tidur buruk dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 14 orang, dan tidak normal sebanyak 3 orang. Sedangkan ibu hamil yang mengalami kualitas tidur buruk dengan kejadian anemia normal yaitu sebanyak 4 orang, dan tidak normal yaitu sebanyak 19 orang. Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square di dapatkan hasil p-value adalah 0,000. Nilai p-value < 0,05, Maka Ho di tolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan resiko kejadian anemia pada ibu hamil.
Pembahasan
Paritas
Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa lebih banyak responden dengan paritas berisiko mengalami anemia daripada yang tidak berisiko. Hal itu dibutikan dari hasil uji chi-square <0,05 berarti ada hubungan antara paritas dengan resiko anemia pada ibu hamil, Kejadian ini diakibatkan karena lebih banyak responden yang menjalani hasil persalinan >3 sehingga akan besar resiko mengalami anemia.
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah
Dari hasil penelitian kebanyakaan responden yang tidak menyukai obat tersebut dari segi rasa dan aroma. Selain itu kebanyakan responden malas menggonsumsi TTD, dan jawaban respon lebih banyak sering lupa meminum tablet tambah darah Fe.
Kualitas Tidur
Dari hasil penelitian kebanyakan responden memiliki kualitas tidur yang buruk, dikarenakan bertambahnya usia kehamilan suasana hati hingga fisik mempengaruhi tidur responden. Responden merasa kurang nyaman untuk tidur, kemudian sering merasakan pegal, nyeri, dan sering terbagun di tengah malam atau di dini hari.
Dari hasil penelitian resiko anemia pada ibu hamil dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Tawaeli sebagian besar ibu hamil trimester II dengan usia paling banyak usia 15-30 tahun yaitu sebanyak 34 responden (85%), kemudian perkerjaan paling banyak IRT sebanyak 31 responden (77,5%) dan Pendidikan terakhir paling banyak yaitu Pendidikan dasar sebanyak 30 responden (75%). Hasil penelitian adanya hubungan paritas dengan resiko anemia pada ibu hamil dengan uji chi square hasil p value 0,001, nilai p value <0,05, adanya hungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dengan resiko anemia pada ibu hamil dengan uji chi square hasil p value 0,000, nilai p value <0,05, adanya hubungan kualitas tidur dengan resiko anemia pada ibu hamil dengan uji chi square hasil p value 0,000, nilai p value <0,05. Saran Diharapkan penelitian selanjutnya menjadikan penelitian ini sebagai informasi dan dapat dijadikan salah satu rujukan dalam penelitian edukasi dengan paritas, kepatuhan komsumsi tablet tambah darah dan kualitas tidur dengan resiko anemia pada ibu hamil.
DAFTAR REFERENSI
Aulia, D. H., Purwati (2022) ‘Hubungan Status Paritas Dan Pekerjaan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II Di PKM Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas’, Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 5(2), 217-226
Badan KebijakancPembangunan Kesehatan. Hasil Utama SKI 2023. Kementrian Kesehatan 2023
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (2021) ‘Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Unit Pelayanan Kesehatan’, Upk Kemenkes, Pp. 1–46.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah (2022). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Dinkes Sulawesi Tengah (2023) ‘Rencana Kerja Dinas Kesehatan Prov Sulawesi Tengah’, In. Sulawesi Tengah, P. 190.
Garno, C., & Irene Putri, S. (2020). Hubungan Kualitas Tidur Dan Konsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil : jurnal ilmiah multidisplin indonesia vol 2 no 5 maret 2023 e-issn : 2809-1612, P-ISSN : 2809-1620 853 Kesehatan Indonesia, 6(1), 19–25
Gultom, D., O., V., Kamsatun. (2020) ‘Gambaran kualitas tidur ibu hamil trimester iii: studi literatur’, Jurnal Kesehatan Siliwangi, 1(1), 26-33
Gusnidarsih, V. (2020). Hubungan Usia Dan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Anemia Klinis Selama Kehamilan. Jurnal Asuhan Ibu Dan Anak, 5(1), 35-40.
Hidayanti, L., & Rahfiludin, M. Z. (2020). Dampak Anemi Defisiensi Besi pada Kehamilan : A Literature Review. Gaster, 18(1), 50-64.
Kemenkes RI. Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Bagi Ibu Hamil.Kementeri Kesehat Republik Indones. 2020;24.
Kemenkes R.I. (2022). Anemia Dalam Kehamlan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Mirnawati, S. W., Salma, W. O., & Tosepu, R. (2022). Analisis Faktor Risiko Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Obsgin.
Nadia, Ludiana, Dewi, T. K (2022) penerapan penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada kehamilan diwilayah kerja puskesmas yosomulyo metro tahun 2021. Jurnal Cendekia Muda, 2(3), 360-366
Rahim, I., & Hengky, H. K. (2020). Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 3(2), 257-264.
Ratih, R. H., Nurmaliza, N., & Yusmaharani, Y. (2023). Hubungan paritas dan dukungan suami dengan anemia pada ibu hamil trimester iii di pmb hj. Murtinawita, sst pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 5(4), 240-245.
Rustikayanti, R. N., Anam, A. K., & Hernawati, Y. (2020). Korelasi Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Ibu Hamil: Studi Cross-Sectional. Jurnal Perawat Indonesia, 4(2), 344-350.
Sari, D. Y. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil di Rumah Bersalin Permata Bunda Purwakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 11(1), 44-50.
Sari, H., Murniati., Nurliah (2022) hubungan paritas dan umur ibu dengan kejadian perdarahan postpartum. Darussalam Indonesian Journal of Nursing and Midwifery, 4(2), 1-10
Setyobudihono, S., Yuseran, Y., Istiqomah, E., & Abdillah, M. A. I. (2019). Faktor determinan niat ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet tambah darah. Ecopsy, 6(1), 374214.
Sihombing, D. S. (2020). Kualitas Tidur dan Aktivitas Ibu Hamil Trimester III. Repository Universitas Sumatera Utara, 1
Siloam Hospital (2024) ‘Mengenal kadar hemoglobin dan fungsinya’, Artikel
Wati, R. 2019. Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Human Care Journal. No 7. Vol 2. Hal 382
WHO. (2021). Prevalence of Anaemia in Pregnant Women (Aged 15-49)
Yurianti, R., Umar, M. Y., wardhani, p. k., & kameliawati, f. (2020). hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di puskesmas rajabasa indah. jurnal ilmu kesehatan indonesia (jiksi), 1(2).