34ºc, Sunny
Halo... Berita hari ini 02-Jul-2025 1:05:50
Jakarta, 29 April 2025 — STIE Kasih Bangsa kembali menggelar E-Seminar Nasional Inkubasi Bisnis & Investasi secara daring melalui Zoom dengan tema “From Creative Idea, Market Validation and Startup.” Seminar ini dirancang untuk menjadi ruang berbagi pengetahuan praktis seputar dunia startup dan bisnis digital, sekaligus menjawab tantangan wirausaha di tengah era transformasi digital.
Acara dibuka secara resmi oleh Roni Nurjaman, yang juga bertindak sebagai MC dan moderator. Dalam sambutannya, Roni menekankan bahwa perkembangan dunia startup saat ini membutuhkan pemahaman yang tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis dan kontekstual. Oleh karena itu, seminar ini menghadirkan para narasumber dengan latar belakang akademik sekaligus pelaku industri.
Mengawali sesi presentasi, Ir. A. Sigit Pramono Hadi, M.Si, sebagai keynote speaker, menyoroti pentingnya menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung startup sejak tahap ide hingga komersialisasi. Beliau menegaskan bahwa kreativitas, jika tidak diimbangi dengan strategi validasi dan pengelolaan risiko pasar, hanya akan menjadi potensi yang terbuang. Ia mendorong mahasiswa dan generasi muda untuk tidak hanya menciptakan ide, tetapi juga memvalidasinya secara tepat dengan pendekatan bisnis yang terukur.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Puji Subekti, S.Si., M.Si, yang membahas pentingnya fase ide kreatif dalam pengembangan startup berbasis solusi. Menurutnya, ide bisnis harus berangkat dari kebutuhan masyarakat yang konkret dan harus dapat diterjemahkan ke dalam produk atau layanan yang relevan. Ia juga menekankan pentingnya riset pasar dan pendekatan design thinking dalam proses kreatif bisnis.
Sesi dilanjutkan dengan pemaparan dari Dr. Bambang Eko Samiono, ST., MM., CHRP, yang menjelaskan secara sistematis tahap validasi pasar, strategi minimum viable product (MVP), dan pengujian model bisnis secara berkelanjutan. Ia memaparkan studi kasus nyata yang menggambarkan bagaimana validasi yang tepat dapat mengurangi risiko kegagalan startup hingga 60%.
Sebagai penutup, Helmi Zamrudiansyah memberikan pandangannya tentang tantangan aktual dunia startup pascapandemi. Ia menyampaikan bahwa kemampuan adaptasi terhadap teknologi dan perubahan perilaku konsumen adalah kunci keberlangsungan usaha. Seminar ini juga memberikan kesempatan interaktif bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan secara langsung, menjadikannya forum belajar yang inspiratif dan aplikatif. Kegiatan ini didukung penuh oleh APJI, LPKD, ARIMBI, AREAI, serta platform media pendidikan Beritakampusku.